PROPOSISI

PROPOSISI
Apa itu proposisi? Dalam mempelajari Bahasa Indonesia, kita mengenal yaitu proposisi. Proposisi adalah suatu pernyataan untuk menilai benar atau salahnya suatu hal. Dalam memenuhi tugas Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar, mahasiswa diwajibkan mengerti apa itu proposisi. Didalam penalaran terdapat sebuah pernyataan atau proposisi yang dimana arti proposisi adalah sebuah pernyataan.
Proposisi sendiri berarti data yang dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar-tidaknya.Agar pembaca dapat menerima data secara benar maka data ini harus dirumuskan dalam kalimat berita yang netral. Proposisi ini terbangun karena adanya unsur yang disebutterm. Term adalah kata atau kelompok kata yang dapat dijadikan subjek atau predikat dalam sebuah kalimat proposisi. Dengan demikian, proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat dalam subjek dan predikat.
Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah. 

Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni:
1.     Subyek, perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang,benda, tempat, atau perkara.
2.    Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.
3.    Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek danpredikat.
Contohnya kalimat Semua manusia adalah fana. Kata semua dalam kalimat tersebut dinamakan dengan pembilang. Kemudian katamanusia berkedudukan sebagai subyek, sedang adalah merupakan kopula. Adapun predikat di sini diwakili oleh kata fana.
Berdasarkan bentuknya, proposisi diklasifikasikan ke dalam dua kategori: tunggal dan jamak. Proposisi tunggal hanya mengungkapkan hanya satu pernyataan di mana hanya didukung satu subjek dan predikat (kalimat tunggal). Sebagai contoh, kalimat "Setiap manusia akan mati", dalam kalimat hanya ada satu subjek, yaitu "manusia", menjadi judul "mati". Kemudian Proposisi Compound, proposisi ini terbentuk dari kombinasi dua atau lebih pernyataan tunggal kalimat proposisi didukung setidaknya dua pola kalimat. Misalnya, sebagai ungkapan "Setiap warga negara harus menyadari hak dan tanggung jawab mereka".
Berdasarkan sifat pembenaran dan penyangkalan, ada dua kategori proposisi: kategoris dan kondisional. Proposisi kategoris mengacu pembenaran atau penolakan mutlak; pasti benar atau pasti salah. Artinya, kebenaran kasus tersebut tanpa syarat. Contoh: Semua orang akan mati. Berikutnya adalah proposisi bersyarat, proposisi mengacu pada pembenaran atau penolakan secara bersyarat atau pilihan.
Kategori bersyarat proposisi itu sendiri dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu hipotesis dan disjungtif. Bersyarat Proposisi hipotesis adalah proposisi yang mengacu pada pembenaran bersyarat. Ini berarti bahwa jika proposisi terpenuhi, maka kebenaran kasus ini. Hal ini dapat dilihat dalam kalimat dijalankan jika hujan terjadi, tanah berlumpur, sehingga tanah akan basah saat hujan. Hipotesis seperti proposisi bersyarat, Proposisi Bersyarat disebut alternatif disjungtif. Hal ini didasarkan pada pembenaran bahwa bentuk opsi. Proposisi ini sering menggunakan kata atau, seperti dalam kalimat: Amir harus membantu orang tua mereka atau membersihkan halaman rumah.
Jenis-jenis Proposisi
1)    Berdasarkan Bentuknya
1. Proposisi tunggal, hanya mengandung satu pernyataan.
Contoh:
Semua petani harus bekerja keras.
2. Proposisi majemuk, terdiri atas dua proposisi.
Contoh:
Semua petani harus bekerja keras.
dan
Semua petani harus hemat.
2)    Berdasarkan Sifatnya
1. Proposisi kategorial, hubungan antara subjek dan predikat terjadi dengan tanpa syarat.
Contoh:
Semua bemo beroda tiga.
Sebagian binatang tidak berekor.
2. Proposisi kondisional, hubungan antara subjek dan predikat terjadi dengan suatu syarat tertentu. Syarat itu harus dipenuhi atau diingat sebelum peristiwa dapat berlangsung.
Contoh:
Jika air tidak ada, manusia akan kehausan.

Proposisi ini terdiri atas dua bagian, yaitu bagian sebab dan bagian akibat. Unsur sebab disebut anteseden dan unsur akibat disebutkonsekuen. Anteseden sebuah proposisi harus selalu mendahuluikonsekuen. Kalau urutannya dibalik, kalimat itu bukanlah proposisi. Proposisi kondisional seperti di atas disebut proposisi kondisional hipotesis. Ada pula proposisi kondisional disjungtif. Proposisi ini mengemukakan suatu alternatif atau pilihan.
Contoh:
Amir Hamzah adalah seorang sastrawan atau pahlawan.

3)    Berdasarkan Kualitas
1. Proposisi positif (afirmatif), adalah proposisi yang membenarkan adanya persesuaian hubungan antara subjek dan predikat.
Contoh:
Semua dokter adalah orang pintar.
Sebagian manusia adalah bersifat sosial.
2.  Proposisi negatif, adalah proposisi yang menyatakan bahwa antara subjek dan predikat tidak mempunyai hubungan.
Contoh:
Semua harimau bukanlah singa.
Sebagian orang jompo tidaklah pelupa.
Pada proposisi kondisional hipotesis, pokok persoalan terletak pada unsur konsekuennya. Kalau konsekuennya positif, proposisi itu juga positif (afirmatif). Kalau konsekuennya negatif, proposisi itu juga negatif. Unsur anteseden tidak memberi pengaruh pada kualitas proposisi.
Contoh:
Jika hari tidak panas, petani menjadi senang. (positif)
Jika hari panas, petani tidaklah bekerja. (negatif)
4)    Berdasarkan Kuantitasnya
1. Proposisi universal (umum), predikat proposisi membenarkan atau mengingkari seluruh subjeknya.
Contoh:
Semua dokter adalah orang pintar.
Tidak seorang dokter pun adalah orang yang takpintar.
Semua gajah bukanlah kera.
Tidak seekor gajah pun adalah kera.
Kata-kata yang dapat membantu menciptakan proposisi universal ini ialah:
a)    Universal afirmatif (positif) : semua, setiap, tiap, masing-masing, apapun
b)    Universal negatif : tidak satu pun, takseorang pun
2.      Proposisi khusus, predikat proposisi hanya membenarkan atau mengingkari sebagian subjeknya.
Contoh:
Sebagian Pulau Jawa adalah Jawa Barat.
Tidak semua Pulau Jawa adalah jawa Barat.
Kata-kata yang dapat membantu menciptakan proposisi khusus ialah kata sebagian, sebahagian, banyak, beberapa, sering, kadang-kadang, dalam keadaan tertentu.
Bentuk-bentuk Proposisi
1)    Proposisi umum-positif, disebut proposisi A
Proposisi umum-positif adalah proposisi yang predikatnya membenarkan keseluruhan subjek.
Contoh:
Semua mahasiswa adalah lulusan SMA.
2)    Proposisi umum-negatif, disebut proposisi E
Proposisi umum-negatif adalah proposisi yang predikatnya mengingkari keseluruhan subjek.
Contoh:
Tidak seorang mahasiswa pun lulusan SMP.
3)    Proposisi khusus-positif, disebut proposisi I
Proposisi khusus-positif adalah proposisi yang predikatnya membenarkan sebagian subjek.
Contoh:
Sebagian mahasiswa adalah anak pejabat.
4)    Proposisi khusus-negatif, disebut proposisi O
Proposisi khusus-negatif adalah proposisi yang predikatnya mengingkari sebagian subjek.
Contoh:
Sebagian mahasiswa tidak mempunyai mobil.

Kesimpulan
Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah. 
Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni:
Jenis-jenis  proposisi
Proposisi dapat dibagi ke dalam 4 aspek, yaitu:
1. Berdasarkan bentuk
2. Berdasarkan sifat
3. Berdasarkan kualitas
4. Berdasarkan kuantitas
Bentuk-bentuk Proposisi
  1. Proposisi umum-positif, disebut proposisi A
  2. Proposisi umum-negatif, disebut proposisi E
  3. Proposisi khusus-positif, disebut proposisi I
  4. Proposisi khusus-negatif, disebut proposisi O


https://id.wikipedia.org/wiki/Proposisi
Mundiri, 2001, Logika, Jakarta: Raja Grafindo Persada                                              


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Plagiarisme

Teori yang Melandasi Pembentukan Pribadi Kreatif dari Beberapa Tokoh

Cara Membuat Panggangan Mini dari Kaleng Bekas